piranti kognitif tidak boleh digunakan dalam ujian????

/ Minggu, 06 Desember 2009 /

MENGAPA PIRANTI KOGNITIF KETIKA UJIAN TIDAK BOLEH DIGUNAKAN?

Sebelum menjawab pertanyaan diatas maka perlu adanya kita memahami apa itu belajar, pembelajaran, dan evaluasi belajar karena ketiga masalah ini penting sekali untuk kita kaji agar pembahasan kita tentang masalah ini terselesaikan...

Bila kita menilik dari pengertian belajar. Maka kita mendapati bahwa belajar dari kata dasar AJAR yang berarti melakukan suatu pekerjaan yang membuat orang tak tau menjadi tahu...!!di tambah imbuhan bel, menjadi belajar yang berarti suatu kegiatan yang menimbulkan suatu hasil yaitu kemapuan dan pengetahuan. Maka dalam suasana pembelajaran dibutuhkan berbagai macam piranti kognitif yang mendukung suasana belajar, sehingga siswa mampu mencerna pelajaran yang disampaikan.

Pembelajaran pada dasarnya merupakan aktivitas mengaktifkan, menyentuhkan, mempertautkan; menumbuhkan, mengembangkan, dan membentuk pemahaman melalui penciptaan kegiatan, pembangkitan penghayatan, internalisasi, proses penemuan jawaban pertanyaan, dan rekonstruksi pemahaman melalui refleksi yang berlangsung secara dinamis. Dalam proses pembelajaran ini piranti kognitif masih bisa digunakan, karena dengan keberadaan piranti kognitif, proses pembelajaran semakin efektif dan efisien. Dalam proses ini piranti mempu membantu pemahaman peserta didik dengan mudah. Dan hukum penggunaan piranti kognitif menurut saya wajib hukumnya.

Evaluasi belajar menurut Asmawi Zainul dan Noehi Nasution adalah pengukuran sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas, sedangkan penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes. (http://gurupai.blogspot.com/2009/12/kenapa-piranti-kognitif-tidak-boleh.html). Tujuan dari evaluasi belajar adalah untuk mendeskripsikan kemampuan belajar siswa, mengetahui tingkat keberhasilan PBM, menentukan tindak lanjut hasil penilaian, dan memberikan pertanggung jawaban. Sudah jelas bahwasanya evaluasi belajar bertujuan untuk mengetahui seberapa berhasil proses pembelajaran.

Kita mengetahui bahwa penggunaan piranti kognitif lebih ditekankan untuk membantu suasana pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Akan tetapi konteks penggunaan piranti kognitif berbeda apabila diterapkan dalam evaluasi belajar karena tujuan efaluasi belajar untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami pelajaran yang telah diberikan. Maka penggunaan piranti kognitif dalam evaluasi belajar dapat merusak keotentikan data yang diperoleh dari evaluasi tersebut. Sehingga pelarangan penggunaan piranti kognitif dalam evaluasi belajar sangat wajar.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 sialim, All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger